RSS

Cari di Blog Ini

Terbentuk akibat Pergeseran Lempeng

Gunung Merapi yang terletak di Provinsi Jawa Tengah kembali menunjukkan aktivitasnya. Salah satu indikasinya ialah muncul awan panas atau masyarakat sering menyebutnya dengan wedhus gembel yang menyelubungi puncak gunung. Dirunut dari sejarahnya, Gunung Merapi terbentuk pada periode Pleistosen akhir hingga awal Holosen.

Gunung yang terletak di antara zona subduksi antara lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia itu merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia dan gunung api termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Posisi Gunung Merapi tepatnya pada 7°32’30” Lintang Selatan dan 110°26’30” Bujur Timur.

Gunung itu merupakan gunung api yang bertipe strato dan kubah lava yang terjadi akibat erupsi eksplosif yang diselingi dengan erupsi efusif. Erusi eksplosif ialah erupsi atau letusan yang menimbulkan ledakan sebagai akibat dari tekanan gas magmatis yang sangat kuat.

Sementara erupsi efusif ialah erupsi yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat sehingga lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Aktivitas Gunung Merapi diperkirakan telah berlangsung sejak 50 ribu tahun yang lalu dengan jumlah rata-rata material yang dikeluarkan 1 juta meter kubik per tahun.

Ketinggian Gunung Merapi sekitar 2.911 meter di atas permukaan laut (dpl) atau 2.800 meter di atas dataran Yogyakarta. Penampakan struktur puncak Merapi diperlihatkan oleh kawah yang membuka ke barat daya dan kubah lava aktif muncul di atasnya yang menjulur mengikuti arah bukaan bawah.

Di sekitar puncak terdapat kawah lava hasil kegiatan Gunung Merapi selama 200 tahun ter akhir. Kegiatan itu ditandai dengan adanya pertumbuhan kubah. Terkadang kubah berkembang sangat besar sehingga menjadi tidak stabil dan runtuh. Longsornya kubah dapat terjadi sebagai akibat dari gravitasi dan pertumbuhan kubah itu sendiri, serta bisa pula dipicu oleh letusan.

Selain Gunung Merapi, di Indonesia terdapat sejumlah gunung api yang secara umum terbentuk sejak jutaan tahun silam. Gunung berapi terbentuk sebagai akibat adanya pergerakan lempeng yang menimbulkan empat busur gunung api yang berbeda. Busur pertama adalah busur tengah benua.

Busur tengah benua terbentuk karena pemekaran kerak benua ketika lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah samudra. Busur kedua, busur tepi benua, terjadi akibat penunjaman kerak samudra ke kerak benua.

Akibat gesekan antarkerak tersebut, terjadi peleburan batuan, dan lelehan batuan bergerak ke permukaan melalui rekahan, kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.

Ketiga adalah busur tengah samudra, yakni terjadi akibat pemekaran kerak samudra. Proses pembentukan gunung api busur tengah samudra terjadi ketika kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal sehingga menimbulkan rekahan atau patahan.

Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.

Terakhir adalah busur dasar samudra yang terjadi akibat terobosan magma pada penipisan kerak samudera. Penipisan kerak samudra akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudra. Terobosan mag ma itu merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunung api perisai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang, Sumatera barat, Indonesia